Perikanan
budidaya terbagi dalam tiga subsektor yaitu budidaya air tawar, budidaya air
payau dan budidaya laut. Setiap subsektor perikanan budidaya memiliki
karakteristik wadah budidaya yang umumnya berbeda-beda. Salinitas airnya pun
berbeda dan jenis ikan yang dibudidayakan juga berbeda walaupun ada beberapa
komoditas yang dapat dibudidayakan di dua jenis subsektor.
Diantara tiga
subsektor perikanan budidaya, perikanan budidaya air tawar memiliki jenis ikan
yang dapat dibudidayakan sangat beragam. Hal ini tentu sangat wajar karena
umumnya komoditas perikanan budidaya air tawar mudah untuk dibudidayakan dan
memerlukan modal yang tidak semahal pada dua subsektor lainnya. Selain itu,
perikanan budidaya air juga lebih memasyarakat karena jenis ikannya lebih
banyak dikenali dan sangat disukai oleh para penggemar ikan.
Ikan air
tawar indonesia sangat beraneka ragam. Tersebar di perairan tawar seperti di
sungai, rawa, waduk, dan danau. Ikan-ikan yang selama ini sering ditemui pada
daerah-daerah tersebut sebagian sudah dapat dibudidayakan di Indonesia. Ikan
–ikan ini antara lain dapat dibudidayakan dalam wadah kolam, karamba , jaring
apung dan dalam wadah minapadi.
Diantara
ikan- ikan yang sudah dapat dibudidayakan di Indonesia dan berkembang dengan
sangat baik antara lain :
1. IKAN MAS
Secara
taksonomi, ikan mas tergolong dalam marga cyprinus. Ikan ini dipercaya telah
dipelihara sejak 475 sebelum masehi. Di Indonesia ikan ini mulai dipelihara
sejak tahun 1920. Ikan ini berasal dari daratan eropa dan tiongkok. Sedangkan
yang dibudidayakan di Indonesia diduga berasal dari daerah tiongkok selatan.
Menurut buku statistik perikanan budidaya, daerah yang merupakan penghasil ikan
mas budidaya adalah seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Sedangkan sentra
budidaya ikan mas ada di provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat dan Sumatera
Utara. Ketiga provinsi ini merupakan penghasil utama ikan mas Indonesia.
2. NILA
Ikan nila
asalnya dari sungai nil dan perairan disekitarnya. Ikan ini diduga telah
dipelihara sejak jaman mesir purba. Ikan yang diintroduksi dari afrika bagian
timur pada tahun 1969 ini mudah untuk dibudidayakan dan termasuk pemakan
segalanya atau omnivora karena itu ikan ini juga terdapat disetiap provinsi di
Indonesia. Ikan ini juga dapat dibudidaya di perairan air payau. Sentra
budidaya ikan nila terdapat di provinsi jawa barat, sumatera selatan, sumatera
barat, sumatera utara, kalimantan selatan dan jawa tengah.
3. NILEM
Ikan nilem
bentuk hampir mirip dengan ikan mas. Bedanya terletak pada warnanya yang hijau
abu-abu, kepalanya relatif lebih kecil dibandingkan dengan ikan mas dan adanya
dua pasang sungut peraba yang terletak pada bagian mulutnya. Ikan nilem
dibudidayakan di provinsi Jawa barat, jawa timur, banten, bengkulu dan lampung.
Produksi tertinggi pada tahun 2009 dipegang oleh provinsi jawa barat diikuti
kemudian oleh provinsi jawa timur.
4. TAWES
Perkembangan
budidaya masih di sekitar jawa namun beberapa provinsi di luar jawa pun sudah
mengembangkan ikan jenis ini untuk di budidayakan. Sentra budidaya ikan tawes
ada di provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Selain di pulau jawa,
sebagian besar provinsi yang ada di pulau sumatera telah membudidayakan ikan
jenis ini. Ikan ini termasuk ikan yang biasa dikonsumsi oleh penduduk di asia
tenggara daratan dan kepulauan.
5. LELE
Ikan yang
termasuk dalam keluarga clarias ini, mudah untuk dibudidayakan dan dapat
dipelihara dengan padat tebar yang tinggi. Ikan lele dalam bahasa inggris catfish ini
tergolong ikan yang lincah dan kuat seperti nama ilmiahnya clarias yang berarti
lincah atau kuat. Ikan lele yang dibudidayakan untuk dikonsumsi dan terkadang
untuk menjaga kualitas air yang sudah tercemar . Lele dibudidayakan oleh sebagian besar
provinsi di Indonesia. Sentra budidaya ikan lele terdapat di pulau jawa atau
tepatnya di provinsi jawa barat, jawa timur dan jawa tengah.
6. PATIN
Ikan patin
masih sekerabat dengan ikan Lele dan baung yang merupakan ikan yang memiliki
kumis. Ikan ini merupakan ikan yang memiliki cita rasa yang enak bila sudah
diolah. Patin saat ini dapat dibudidayakan di wadah kolam, karamba atau pun
jaring apung. Di jambi ikan ini dibudidayakan dengan baik di dalam kolam dan
jaring apun yang tersebar di sepanjang sungai batang hari. Tidak semua daerah
di Indonesia mengembangkan budidaya ikan patin. Padahal pemeliharaan ikan ini
tidaklah rumit. Bisa dikatakan mudah seperti halnya dalam memelihara ikan lele
karena ikan patin juga termasuk golongan ikan pemakan segalanya. Sentra
budidaya ikan patin terletak di provinsi Jawa barat, sumatera selatan dan
jambi.
7. BAUNG
Baung
merupakan ikan air tawar termasuk dalam keluarga ikan berkumis yang biasa hidup
di perairan muara sungai sampai dengan ke hulunya. Ikan ini dapat ditemukan di
perairan sumatera, jawa dan kalimantan. Ikan ini bersifat nokturnal , yaitu
kegiatan makannya lebih sering dilakukan di malam hari. Habitat asli ikan ini
dapat ditemukan di perairan provinsi riau karena itu riau dikenal sebagai
penghasil ikan baung. Ikan yang oleh orang sumatera sering diolah menjadi salah
satu bahan dasar untuk membuat sayur pindang nan lezat ini telah di budidayakan
oleh provinsi Riau dan Kalimantan Tengah.
8. GABUS
Ikan gabus,
pada awal merupakan ‘musuh’ para pembudidaya karena ikan ini merupakan ikan
buas bersifat predator yang hidup di perairan tawar. Di kalimantan ikan ini
dikenal dengan nama ikan haruan dan memang ikan haruan banyak ditemui di
kalimantan. Daerah kalimantan yang dikenal berawa-rawa merupakan tempat hidup
yang cocok untuk ikan ini. Oleh karenanya tidak mengherankan jikalau yang
pertama kali membudidayakannya adalah provinsi yang ada di Kalimantan. Sentra
budidaya ikan gabus teletak di provinsi kalimantan timur dan kalimantan
selatan. Tidak banyakprovinsi yang mengembangkan budidaya ikan gabus. Selain
dua provinsi tersebut, gabus juga sudah dibudidayakan di kalimantan tengah,
pulau jawa tepatnya di provinsi jawa tengah dan jawa timur serta pulau sumatera
yang diwakili oleh provinsi jambi.
9. BELIDA
Secara
taksonmi ikan belida tergolong dalam suku Notopteridae yang artinya berpunggung
pisau dan kalau dilihat secara kasat mata memang bentuk menyerupai pisau. Ikan
yang memiliki nama ilmiah Notopetrus chitala HB ini oleh penduduk sumatera
selatan diberi nama belida karena ikan menurut mereka ikan ini pandai
berdiplomasi. Kata belida sendiri terdiri dari dua kata yaitu ‘be’ yang artinya
punya dan lida artinya “lidah”. Ikan belida yang di kalimantan dikenal dengan
nama ikan pipih, tidak banyak yang tahu jika sudah dapat dibudidayakan.
Berdasarkan laporan statistik daerah yang masuk ke ditjen perikanan budidaya,
hanya kalimantan barat yang membudidayakan ikan jenis ini.
10. JELAWAT
Sebagian
masyarkat Indonesia tidak banyak yang mengenal ikan jenis ini. Padahal rasa
ikan ini jika sudah diolah tidak kalah dengan ikan-ikan air tawar lainnya. Ikan
yang memiliki nama ilmiah Leptobarbus hoeveni merupakan ikan asli Indonesia
yang banyak ditemui diperairan sumatera dan kalimantan dan juga dikenal dengan
nama ikan sultan. Ikan juga termasuk sebgai ikan predator yang memangsa ikan
lainnya. Ikan ini memiliki nilai ekonomis tinggi, sudah sangat dikenal di
singapura dan malaysia sebagai menu santapan sedang di Indonesia ikan ini masih
kalah populer dibandingkan ikan air tawar lainnya. Sentra ikan budidaya ikan
ini yang banyak ditemui dipedalaman kalimantan ternyata produksi budidayanya
tertinggi ada di provinsi Riau. Sebagai daerah yang dikenal sebagai tempat hidup
ikan jelawat sebagian besar provinsi kalimantan mengembangkan budidaya ikan
jenis ini, yaitu kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan timur.
11. TOMAN
Toman secara
sekilas bentuknya dan tubuhnya mirip dengan ikan gabus. Namun, ada perbedaan
pada corak warna tubuhnya. Ikan toman pada beberapa bagian tubuhnya jika
diperhatikan ada titik warna hitam yang tidak dimiliki oleh ikan gabus.
Persamaan bentuk dengan gabus membuat ikan ini digolongkan dalam famili yang
sama dengan ikan gabus yaitu Channidae. Ikan ini dalam bahasa inggris disebut
red snakehead. Kata ‘red’ merujuk pada warna yang dimiliki ketika masih muda
sedangkan kata snakehead merujuk pada bentuk kepalanya yang menyerupai ular
persis seperti ikan gabus. Pengembangan budidaya ikan jenis ini juga terdapat
di semua provinsi di pulau kalimantan utama di provinsi kalimantan timur.
Daerah lain diluar kalimantan yang mengembangkan budidaya ikan ini hanya
provinsi Jambi.
12. BAWAL
Bawal yang
dikenal dengan nama ilmiah colossoma macropomum ini, dibanding ikan air tawar
lainnya sudah sangat banyak yang membudidayakan. Apalagi budidaya ikan jenis
tidaklah sulit bahkan bisa dikatakan mudah karena ikan ini tergolong menyukai
banyak jenis makanan termasuk sayuran. Budidaya ikan bawal banyak ditemui di pulau
jawa, sumatera dan kalimantan. Sentra budidaya ikan bawal terdapat di provinsi
jawa barat yang dikenal sebagai penghasil ikan air tawar budidaya terbesar di
Indonesia. Sedangkan di sumatera ikan ini dapat ditemui antara lain di provinsi
Riau.
13. BETOK
Ikan betok
termasuk ikan yang dapat dibudidayakan. Ikan ini memiliki karakaterik kepala
dan memiliki sisik yang keras dan tergolong ikan yang memiliki banyak duri.
Ikan yang memiliki nama lain sebagai ikan papuyu ini merupakan ikan asli
Indonesia namun tidak banyak daerah yang mengembangkan ini jenis ini. Menurut
laporan dari berbagai daerah hanya provinsi kalimantan selatan, kalimantan
tengah, sulawesi selatan dan jambi yang ada budidaya ikan jenis ini.
14. BETUTU
Ikan yang
tersbar di kawasan asia tenggara ini dikenal sebagai ikan yang malas berpindah
tempat. Sering juga ikan ini dipanggil sebagai gabus malas. Dalam bahas inggris
disebut dengan nama marble goby atau marble sleeper merujuk pada corak warna
tubuhnya yang seperti batu pualam kemerah-merahan. Ikan betutu dikembangkan
sebagai ikan budidaya oleh provinsi kalimantan timur, kalimantan tengah,
kalimantan barat, Aceh dan Jambi.
15. GURAME
Gurame merupakan ikan yang memiliki nilai
ekonomis tinggi dan merupakan ikan unggulan perikanan budidaya. ikan ini memang
berbeda dengan ikan air tawar lainnya yang cenderung mudah dibudidayakan. Gurame termasuk
ikan yang membutuhkan perhatian lebih dalam membudidayakannya namun hal itu
sebanding dengan harganya yang tergolong tinggi dibanding ikan air tawar
lainnya. Ikan ini dibudidayakan di sebagian besar daerah Indonesia. Hanya pulau
sulawesi saja yang tidak mengembangkan ikan jenis ini. Sentra budidaya gurame
ada di Jawa barat, jawa tengah, jawa timur dan sumatera barat.
16. MUJAIR
Ikan mujair
penampakannya mirip dengan ikan nila. Ikan yang pertama kali ditemukan oleh pak
mujair di muara sungai serang, blitar provinsi jawa timur pada tahun 1939. Nama
ilmiahnya oreochromis mossambicus dan dalam bahasa inggris dikenal dengan nama
java tilapia. Sama sepertinya hal saudaranya yaitu ikan nila, ikan mujair juga
dapat dibudidayakan di air payau. ikan ini dibudidayakan di sebagian besar
wilayah Indonesia karena sifatnya yang mudah beradaptasi dengan kondisi
lingkungan dan ketersediaan makanan ynag berbeda-beda. Sentra budidaya ikan
mujair terdapat di provinsi jawa barat, jawa timur dan jawa tengah.
Dengan nama
ilmiah Trichogaster pectoralisi ini ternyata ikan sepat siam merupakan ikan air
tawar anggota suku Osphronemidae secara taksonomi. Dalam bahasa inggris sering
disebut snake-skin gouramy karena kulitnya yang belang-belang mirip dengan
kulit ular. Nama siam sendiri merupakan nama lama dari bahasa thailand. Ikan
ini hidup dalam habitat rawa, danau dan sungai. Ikan sepat siam dibudidayakan
oleh provinsi jawa barat, jawa tengah, jawa timur, jambi, kalimantan selatan,
kalimantan timur, sulawesi selatan, sumatera selatan dan banten. Sentra budidaya
ikan ini terletak di provinsi jawa barat.
18. SIDAT
Ikan yang
memiliki nama ilmiah Anguila sp ini, di Indonesia ada enam jenis yaitu Anguilla
mormorata, Anguilla celebensis, Anguilla ancentralis, Anguilla borneensis,
Anguilla bicolor bicolor dan Anguilla bicolor pacifica. Ikan ini hidup baik di
perairan yang berbatasan dengan laut dalam. Selain itu, ikan ini juga dapat
hidup diperairan tawar seperti sungai, danau dan rawa-rawa. Ikan sidat belum
banyak dikembangkan di Indonesia. Hanya provinsi jawa timur saja yang
mengembangkan budidaya ikan sidat.
19. BELUT
Ikan ini
memiliki nama ilmiah Synbranchus sp. Biasanya dapat mudah ditemukan didaerah
berawa-rawa dan sawah-sawah. Ikan ini tidak memerlukan kondisi iklim dan
geografis yang spesifik. Dapat hidup didataran rendah maupun di dataran yang
tinggi. Begitu pula dengan kondisi cuarah hujan tidak memiliki batasan yang
spesifik. Ikan belut saat ini, telah dikembangkan pembudidayaannya di Provinsi
Jawa Barat.
20. TAMBAKAN
Ikan ini
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki cita rasa yang lezat
dengan kandungan protein yang sangat tinggi. Ikan yang memiliki nama ilmiah
Helostoma Temminckii ini punya kebiasaan suka mencium saat mengambil makanan
dari permukaan benda padat ataupun saat berduel dengan sesama jenis. Ikan ini
hidup diantara perairan permukaan dan wilayah dalam perairan. Habitat asli ini
berada pada wilayah tropis yang dangkal, berarus tenang dan terdapat banyak
tanaman air. Sentra budidaya ikan ini terletak di provinsi jawa barat dan jawa tengah.
Sementara untuk wilayah sumatera terletak di sumatera selatan, lampung dan
jambi .
21. UDANG
GALAH
Udang galah
merupakan salah satu jenis udang yang dapat dibudidayakan di perairan tawar.
Dalam pembudidayaan udang galah dapat dipolikultur dengan ikan seperti tawes
dan ikan nilem. Udang galah seperti halnya udang yang ada di budidaya tamabak,
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Udang jenis ini telah dibudidayakan
di jawa dan bali. Budidaya udang galah sangat berkembang di wilayah jawa barat
karena itu tidak salah jika provinsi ini dikenal pula sebagai sentra budidaya
udang galah. Daerah diprovinsi jawa barat yang membudidayakan udang jenis ini
yaitu kabupaten garut, kabupaten tasikmalaya dan kabupaten ciamis.
22. LOBSTER
Lobster
merupan jenis udang-udangan atau crustacea. Lobster selain sebagai ikan
konsumsi juga dapat dijadikan sebagai ikan hias karena bentuk dan warnanya yang
indah. Lobster juga merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomis
ynag cukup tinggi. Lobster memiliki berbagai macam jenis dan dari sekian banyak
jenis lobster yang dikembangkan untuk budidaya adalah jenis cherax. Lobster
belum banyak dikembangkan budidayanya provinsi papua dan jawa timur.
23. KODOK
Kodok
merupakan komoditas perikanan yang dapat dibudidayakan dan merupakan komditas
ekspor. Kodok yang sering dibudidayakan adalah jenis kodok hijau yang sangat
disukai sebagai santapan oleh orang luar. Tidak banyak daerah yang
mengembangkan budidaya kodok. Padahal komoditas ini memiliki peluang pasar yang
sangat baik. Kodok yang sebagaian orang masih mempertanyakan kehalalannya ini,
pembudidayaannya dapat ditemui di provinsi jawa timur
24. LABI-LABI
Labi-labi
adalah kura-kura air tawar yang secara taksonomi masuk dalam suku trionyx.
Labi-labi mempunyai kebiasaan berjemur yang dilakukan untuk mengeringkan air
yang ada pada cangkangnya sehingga lumut-lumut dan kamur-janur yang menempel
akan kering dan terkelupas. Sehingga kesehatan labi-labi dapat terjaga dari
penyakit yang terutama diakibatkan oleh jamur. Labi-labi termasuk hewan yang
penakut dan menyukai lingkungan yang tenang. Labi-labi sebenarnya sudah dapat
dibudidayakan namun berdasarkan laporan data statistik komoditas ini sangat
jarang yang membudidayakannya. Terakhir provinsi yang melaporkan adanya
produksi labi-labi hasil budidaya adalah provinsi sumatera barat. Selain itu,
tidak ditemui dalam laporan statistik daerah yang melaporkan tentang
perkembangan hasil budidaya labi-labi.
0 komentar:
Posting Komentar