TAHAPAN PERSIAPAN BUDIDAYA DI KOLAM TANAH
Pengeringan kolam
Pengeringan kolam tanah harus dilakukan
setiap kali budidaya ikan dimulai. Caranya dengan mengosongkan isi kolam dan
menjemur dasar kolam. Penjemuran berlangsung selama 3-7 hari tergantung cuaca
dan jenis tanah.
Sebagai patokan, penjemuran sudah
selesai apabila tanah terlihat retak-retak. Penjemuran yang terlalu lama akan
menyebabkan tanah membatu. Sebaiknya jangan sampai seperti itu. Untuk
mengukurnya, injak dasar kolam. Bila telapak kaki kita hanya meninggalkan jejak
sedalam kurang lebih 1 cm, pengeringan sudah dianggap cukup. Bila jejak yang
ditinggalkan masih dalam, penjemuran belum maksimal.
Pengeringan dasar kolam tanah dilakukan
untuk memutus siklus hidup hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode
budidaya sebelumnya. Sebagian besar mikroorganisme patogen akan mati dengan
sinar matahari kekeringan. Selain itu, penjemuran juga membantu menghilangkan
gas-gas beracun yang terperangkap di dasar kolam.
Pengolahan tanah
Dasar kolam yang telah dikeringkan dan
dijemur, selanjutnya diolah dengan cara dibajak atau dicangkul. Kedalaman
pembajakan sekitar 10 cm. Pembajakan tanah berfungsi untuk membalik tanah agar
tanah menjadi gembur.
Bersamaan dengan pembajakan, angkat
lumpur hitam yang biasanya tersisa di dasar kolam. Lumpur hitam tersebut
terbentuk dari sisa pakan yang tidak habis dimakan ikan. Lumpur hitam biasanya
menimbulkan aroma busuk dan mengandung gas beracun seperti hidrogen sulfida
(H2S), nitrit (NO2) dan amoniak (NH3).
Disamping itu, lakukan pemeriksaan
terhadap pematang atau tanggul-tanggul. Bila ada kebocoran atau rusak segera
ditambal. Bersihkan juga dasar kolam dari kerikil dan sampah anorganik.
Pengapuran tanah
Kolam tanah yang telah dipakai budidaya
ikan biasanya keasaman tanahnya meningkat (pH-nya turun). Oleh karena itu perlu
dinetralkan dengan memberikan kapur pertanian atau dolomit. Derajat keasaman
ideal bagi perkembangan ikan biasanya berkisar pH 7-8. Bila derajat
keasaman tanah kurang dari itu perlu pengapuran.
Jumlah kapur yang diberikan untuk
menetralkan pH sekitar 2 ton/ha. Namun jumlah pastinya harus disesuaikan dengan
pH tanah dan jenis tanah. Pada jenis tanah liat berlumpur, takaran pengapuran
untuk menetralkan pH tanah adalah sebagai berikut:
- pH
kurang dari 4,0 jumlah kapur 4 ton/ha
- pH
4,0 – 4,4 jumlah kapur 3 ton/ha
- pH
4,5 – 5,0 jumlah kapur 2,5 ton/ha
- pH
5,1 – 5,5 jumlah kapur 2 ton/ha
- pH
5,6 – 6,5 jumlah kapur 1 ton/ha
Dosis di atas perlu ditambah bila jenis
tanahnya semakin dominan tanah liat. Sedangkan untuk tanah yang semakin
berpasir, dosis pengapurannya dikurangi.
Pengapuran diaplikasikan bersamaan
dengan pengolahan tanah. Kapur diaduk dengan tanah yang telah dibajak hingga
merata. Usahakan agar kapur tercampur hingga kedalaman 10 cm. Setelah
itu, kolam didiamkan selama 2-3 hari.
Pemupukan tanah
Setelah proses pengapuran selesai,
langkah selanjutnya adalah pemupukan. Sebaiknya gunakan pupuk organik sebagai
pupuk dasar. Apabila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia atau penyubur
tanah lainnya. Pupuk organik mutlak diperlukan untuk mengembalikan kesuburan
tanah.
Pupuk organik akan merangsang aktivitas
kehidupan dalam tanah. Tanah yang kaya bahan organik merupakan surga bagi
berbagai macam organisme untuk berkembang biak.
Organisme tersebut nantinya sangat bermanfaat sebagai pakan alami
ikan.
Jenis pupuk organik yang digunakan bisa
pupuk kompos atau pupuk kandang. Dosisnya sekitar
1-2 ton per hektar. Pupuk ditebarkan secara merata di permukaan dasar kolam.
Bila dirasa kurang, bisa ditambahkan pupuk kimia. Pupuk kimia yang sering
dipakai untuk dasar kolam adalah urea dan TSP. Setelah dipupuk, kolam dibiarkan
selama 1-2 minggu. Selanjutnya, kolam siap untuk diisi air.
Pengisian Air
Tahap terakhir persiapan kolam tanah
adalah pengisian air/penggenangan kolam dengan air. Caranya dilakukan secara
bertahap. Pertama-tama genangi dasar kolam dengan air setinggi 10-15 cm. Dengan
kedalaman air seperti ini sinar matahari masih bisa menembus dasar kolam.
Sehingga berbagai macam tumbuhan dan hewan bisa berkembangbiak. Biarkan kondisi
tersebut selama 2-3 hari. Warna air akan terlihat kehijauan. Itu tandanya
gangang sebagai makanan biota air dan ikan telah tumbuh. Setelah itu ketinggian
air bisa dinaikkan hingga 60-75 cm dan kolam siap untuk ditebari benih ikan.
0 komentar:
Posting Komentar